Kalimat Pengandaian Bahasa Inggris yang Sebaiknya Kamu Tahu

Pernahkah sobat melakukan sesuatu dengan memberikan syarat ataupun kondisi? Pastinya pernah, bukan? Entah itu berupa janji, harapan, khayalan, ataupun penyesalan.

Dalam keseharian kita mungkin kita pernah berjanji untuk melakukan sesuatu. Atau kita mungkin pernah berharap ataupun mengharapkan sesuatu terjadi. Atau juga kita mungkin pernah berkhayal untuk melakukan sesuatu ataupun mengkhayalkan sesuatu terjadi. Atau mungkin kita juga pernah menyesalkan sesuatu yang telah terjadi di waktu lampau dan mengandaikan jika sesuatu itu seharusnya terjadi atau tidak terjadi.

Lantas, bagaimanakah mengungkapkan janji, harapan, khayalan, atapun rasa penyesalan yang disebutkan di atas dituliskan dalam bahasa Inggris? Bagaimanakah menuliskan dalam bentuk kalimat? Bagaimanakan penggunaanya dalam konteks kalimat?

Apakah sobat juga memiliki pertanyaan yang sama dengan pertanyaan di atas?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disebutkan di atas, kita perlu mengerti dan memahami konteks makna dalam mengungkapkan janji, harapan, khayalan, atapun rasa penyesalan terlebih dahulu sebelum mempelajari bentuknya dalam kalimat karena tanpa pemahaman konteks makna dan penggunaannya, sobat mungkin hanya memahami bentuk penulisannya, tapi akan kesulitan tatkala suatu ketika kamu akan menggunakannya baik itu dalam bentuk tulisan maupun ujaran.

Sebagai gambaran untuk mengungkapkan apa yang telah diutarakan di atas, saya memberikan contoh ilustrasi mengenai belajar untuk mendapat nilai bagus yang diwakili dengan tiga kondisi.

Kalimat Pengandaian If conditional
Kalimat Pengandaian If conditional - langitbirukata.com

Misalnya saya tuliskan pada tiga kondisi yang berbeda di bawah ini. Simak perbedaan tiga kondisi dan perhatikan perbedaan bentuk penulisan kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan ketiga kondisi tersebut.


Kondisi Pertama

Minggu depan, guru matematika saya mengumumkan akan diadakan ujian. Saya tahu kalau ingin mendapatkan nilai bagus bukan perkara mudah. Karena untuk mendapatkan nilai bagus ada syaratnya. Dan syarat ini harus terpenuhi lebih dahulu, tapi jika tidak terpenuhi, jangan berharap banyak hasilnya yang diinginkan akan tercapai.

Lalu, saya berjanji pada diri sendiri dan berkata jika saya belajar giat, Maka kemungkinannya saya akan mendapatkan nilai bagus. Artinya bila saya belajar giat, mungkin saya akan mendapat nilai bagus atau meskipun syaratnya saya belajar dengan giat sudah terpenuhi, hasilnya bisa saja nilai yang didapatkan buruk atau tidak sebagus seperti yang diharapkan.

Untuk menuliskan janji atau harapan saya dalam bahasa Inggris, kalimatnya akan berbunyi seperti pada kalimat nomor 1 atau kalimat nomor 2 di bawah ini.

1. If I study hard, I will get a good score.
Jika saya belajar keras, saya akan mendapatkan nilai bagus. atau

2. I will get a good score If I study hard.
Saya akan mendapatkan nilai bagus jika saya belajar keras.


Kondisi Kedua

Satu minggu begitu cepat berlalu. Tak terasa ternyata hari yang disinggung pak guru Matematika akan ada ujian adalah hari ini. Bingung bercampur kalut, ternyata saya lupa dengan janji saya sendiri untuk belajar keras. Mungkin karena kesibukan, atau sibuk nongkrong bareng teman-teman ataupun hal lainnya yang saya anggap penting, padahal sebenarnya tidak penting, hingga saya akhirnya lupa dengan janji awal saya.

Kemudian, saya mulai mengkhayal dan berkata pada diri sendiri andaikan saya belajar giat, maka saya akan mendapatkan nilai bagus. Kenyataannya, saat ini saya tidak belajar giat (karena saya berada dalam kelas dan di atas meja saya terdapat lembar soal matematika). Jadi, saya tidak mungkin bisa belajar keras karena ini waktunya saya mengerjakan soal ujian.

Maka khayalan saya ini bila dituliskan dalam kalimat bahasa Inggris akan berbunyi seperti pada kalimat nomor 3 atau kalimat nomor 4 di bawah ini.

3. If I studied hard , I would get a good score.
Andaikan (saat ini) saya belajar keras, saya akan mendapatkan nilai bagus. atau

4. I would get a good score If I studied hard.
Saya akan mendapatkan nilai bagus andaikan (saat ini) saya belajar keras.


Kondisi Ketiga

Selang tiga hari kemudian, pak guru matematika membagikan hasil ujian. Ketika nama saya dipanggil untuk mengambil hasilnya, setelah kertas hasil ulangan ditangan saya, perlahan tapi pasti, saya mencoba melihat nilai ujian matematika saya dan ternyata nilainya jelek sekali. Sesampai dirumah, saya lihat kembali nilai hasil ujiannya. Rasa sesak dan penyesalan ditambah rasa galau memenuhi perasaan ini melihat hasil nilai ujian yang sangat buruk dan jauh dari harapan.

Kemudian saya tergiang dan mulai menyesalkan kejadian satu minggu yang lalu dan mengatakan pada diri sendiri Jika saja pada minggu lalu saya belajar dengan giat, maka saya akan mendapat nilai bagus. Akan tetapi yang saya katakan ini tidak mengubah keadaan karena kejadian sudah terjadi di masa lampau, jadi tidak mungkin mengubahnya.

Maka penyesalan saya ini bila dituliskan dalam kalimat bahasa Inggris akan berbunyi seperti pada kalimat nomor 5 atau kalimat nomor 6 di bawah ini.

5. If I had studied hard, I would have got a good score.
Jika saja (di waktu lampau itu) saya belajar giat, saya akan mendapatkan nilai bagus. atau

6. I would have got a good score If I had studied hard.
Saya akan mendapatkan nilai bagus jika saja (di waktu lampau itu) saya belajar giat.


Ketiga kondisi yang telah dituliskan diatas dinamakan sebagai kalimat pengandaian atau banyak orang menyebutnya dalam bahasa Inggrisnya yaitu If conditional sentence.

Banyak yang menjelaskan, termasuk guru bahasa Inggris saya dulu, membagi kalimat pengandaian menjadi tiga jenis berdasarkan bentuk kalimatnya yaitu kalimat pengandaian tipe 1, kalimat pengandaian tipe 2 dan kalimat pengandaian tipe 3.

Tapi saya melihat pembagiannya dari sudut kondisi dan makna, Secara umum kalimat pengandaian atau if conditional sentence di atas tiga kondisi yaitu

1. Kondisi terbuka artinya suatu keadaan yang bisa terjadi atau bisa pula tidak terjadi.
2. Kondisi imaginasi artinya suatu keadaan yang bertentangan dengan kenyataan saat ini. dan
3. Kondisi tidak nyata artinya suatu keadaan di masa lampau yang tidak mungkin dirubah.

Terserah sobat ingin menggunakan istilah yang mana, apakah menggunakan istilah tipe 1, tipe 2, dan tipe 3 atau memilih menggunakan istilah kondisi 1, kondisi 2 atau kondisi 3. Yang terpenting dan terutama adalah sobat mengerti bagaimana cara menggunakan ketiganya selaras dengan maksud kita dan konteks situasi penggunaannya.

A. Untuk contoh penggunaan kalimat pengandaian (kondisi terbuka) terdapat pada kalimat nomor 1 dan kalimat nomor 2.

1. If I study hard, I will get a good score.
Jika saya belajar keras, saya akan mendapatkan nilai bagus.

2. I will get a good score If I study hard.
Saya akan mendapatkan nilai bagus jika saya belajar keras.


B. Untuk contoh penggunaan kalimat pengandaian (kondisi imaginasi) terdapat pada kalimat nomor 3 dan kalimat nomor 4.

3. If I studied hard , I would get a good score.
Andaikan (saat ini) saya belajar keras, saya akan mendapatkan nilai bagus.

4. I would get a good score If I studied hard.
Saya akan mendapatkan nilai bagus andaikan (saat ini) saya belajar keras.


C. Untuk contoh penggunaan kalimat pengandaian (kondisi tidak nyata) terdapat pada kalimat nomor 5 dan kalimat nomor 6.

5. If I had studied hard, I would have got a good score.
Jika saja (di waktu lampau itu) saya belajar giat, saya akan mendapatkan nilai bagus.

6. I would have got a good score If I had studied hard.
Saya akan mendapatkan nilai bagus jika saja (di waktu lampau itu) saya belajar giat.


Agar sobat mengerti dan memahami lebih tidak hanya hafal bentuknya saja (atau banyak orang menyebutnya rumusnya semata), tapi juga mengerti makna dan penggunaanya, maka kita akan melihatnya dari 3 dimensi dari kalimat pengandaian yaitu:

Bentuk
Makna
Penggunaan

Mari kita lihat dari bentuknya terlebih dahulu, saya akan ambilkan contoh di atas. Sebelum kita membahasnya, kita sebaiknya tahu cara membedakan klausa induk (ini hanya istilah saya sendiri) atau dalam bahasa Inggris disebut Independent clause dan klausa anak (ini juga istilah saya saja) atau dalam bahasa Inggris disebut dependent clause. Bagaimana sobat tahu bedanya? Tenang sobat! saya sudah berikan petunjuk yang berwarna hijau adalah klausa anak, sedangkan yang berwarna biru adalah klausa induk. Mudah, kan?

Kita awali pembahasannya dengan mengupas bentuk dari kalimat pengandaian bahasa Inggris seperti catatan berikut ini.


Bentuk

Penulisan bentuk kalimat pengandaian dalam bahasa Inggris apabila di awali dengan klausa anak (hijau) maka tuliskan tanda baca koma (,) kemudian diikuti klausa induk (biru), tapi apabila sebaliknya kalimat tersebut diawali dengan klausa induk (biru), maka kita tidak perlu menuliskan tanda baca koma (,) kemudian diikuti klausa anak (hijau).


Bentuk Pertama

1. If I study hard, I will get a good score.
                         atau
    I will get a good score if I study hard.


Pada kondisi pertama, kalimatnya terdiri dari klausa anak (hijau) ditulis dengan Present Tense, sedangkan klausa induk (biru) dituliskan dengan bentuk Present Future Tense,

Contoh kalimat lainnya.
If I have enough money, I will help my friend to pay his tuition.
If I find his address, I will send him an invitation.
If she has enough money, she will help her friend to pay his tuition.
If she finds his address, she will send him an invitation.


Bentuk Kedua

2. If I studied hard, I would get a good score.
                         atau
   I would get a good score if I studied hard.

Pada kondisi kedua, kalimatnya terdiri dari klausa anak (hijau) ditulis dengan Past Tense, sedangkan klausa induk (biru) dituliskan dengan bentuk Past Future Tense.

Contoh kalimat lainnya.
If I had enough money, I would help my friend to pay his tuition.
If I found his address, I would send him an invitation.
If she had enough money, she would help her friend to pay his tuition.
If she found his address, she would send him an invitation.


Bentuk Ketiga

3. If I had studied hard, I would have got a good score.
                         atau
   I would have got a good score if I had studied hard.

Pada kondisi ketiga, kalimatnya terdiri dari klausa anak (hijau) ditulis dengan Past Perfect Tense, sedangkan klausa induk (biru) dituliskan dengan bentuk Past Future Perfect Tense.

Contoh kalimat lainnya.
If I had had enough money, I would have helped my friend to pay his tuition.
If I had found his address, I would have sent him an invitation.
If she had had enough money, she would have helped her friend to pay his tuition.
If she had found his address, she would have sent him an invitation.

Catatan:
Pada bentuk pertama atau kondisi pertama kita dapat mengantikan kata if dengan kata should. Kata should disini memiliki arti yang sama seperti kata if yaitu 'jika'. Bentuk should bermakan if digunakan dalam bahasa Inggris formal.

Misalnya,

Should I study hard, I will get a good score.
Should I have enough money, I will help my friend to pay his tuition.
Should I find his address, I will send him an invitation.
Should she have enough money, she will help her friend to pay his tuition.
Should she find his address, she will send him an invitation.

Setelah memahami bentuk kalimatnya, kita beranjak pada bagian makna dan penggunaan dari kalimat pengandaian bahasa Inggris berikut.


Makna dan Penggunaan

Untuk memahami arti dan makna dari kalimat pengandaian bahasa Inggris, sobat perlu memperhatikan bentuk tenses yang digunakan dalam kalimat pengandaian tersebut karena seperti yang sudah saya jelaskan dalam Cara Sederhana Memahami Tenses Bahasa Inggris, dalam tenses itu memiliki arti yang berkaitan erat dengan waktu.

Kondisi Pertama

Kalimat pengandaian pada kondisi pertama merujuk pada waktu saat ini atau waktu yang akan datang. Kita menggunakannya untuk mengungkapkan janji atau harapan.

Misalnya dalam kalimat berikut ini.

If I study hard, I will get a good score.
Jika (saat ini) saya belajar keras, saya (pada waktu yang datang) akan mendapatkan nilai bagus.
(Kemungkinannya saya bisa mendapatkan nilai bagus atau bisa juga nilai jelek)

If he comes late, we will go without him.
Jika (saatnya) dia datang terlambat, kita (pada waktu yang datang) akan pergi tanpa dia.
(Kemungkinannya kita akan pergi tanpa dia atau bisa juga dengan pergi bersama dia)

If it rains, I will not go to the cinema.
Jika (nanti) turun hujan, aku (nanti) tidak akan pergi ke bioskop.
(Kemungkinannya aku tidak akan pergi atau bisa juga akan pergi)

If I have enough time, I will pay her a visit.
Jika (nanti) aku punya cukup waktu, aku (pada waktu yang datang) akan mengunjunginya.
(Kemungkinannya, aku akan mengunjungi atau bisa juga tidak jadi mengunjungi)

If he doesn't show up, he will be in a big trouble.
Jika (nanti) dia tidak muncul, dia (nanti) akan dalam masalah besar.
(Kemungkinannya, dia akan dapat masailah atau bisa juga tidak apa-apa)


Kondisi Kedua

Kalimat pengandaian pada kondisi kedua, meskipun bentuknya past tense, kalimat ini tidak merujuk pada waktu masa lampau, tapi merujuk masa sekarang atau saat ini. Kita menggunakannya pada kondisi ini untuk mengungkapkan imaginasi atau ketika kita sedang berkhayal yang bertentangan dengan kenyataan saat ini.

Misalnya dalam kalimat berikut ini.

If I studied hard , I would get a good score.
Andaikan (saat ini) saya belajar giat, saya akan mendapatkan nilai bagus.
(Kenyataannya, saat ini saya tidak belajar keras)

If I had one million dollar, I would go around the world.
Andaikan (saat ini) aku mempunyai uang satu juta dollar, aku akan mengelilingi dunia.
(Kenyataannya, saat ini aku tidak punya uang satu juta dollar)

If I could speak English fluently, I would talk to that foreigner.
Andaikan (saat ini) aku bisa berbicara bahasa Inggris dengan lancar, aku akan berbicara dengan orang bule itu.
(Kenyataannya, saat ini aku tidak bisa berbicara bahasa Inggris dengan lancar)

If I met Christian Ronaldo, I would ask him to give his signature on my favorite jersey.
Andaikan (saat ini) aku bertemu Christian Ronaldo, aku akan memintanya menanda tangani kaus jersey kesayanganku.
(Kenyataannya, saat ini aku tidak bertemu Christian Ronaldo)

If I were Superman, I would protect innocent people in the world.
Andaikan (saat ini) aku adalah Superman, aku akan melindungi orang-orang yang tidak bersalah di dunia.
(Kenyataannya, saat ini aku bukan Superman)


Kondisi Ketiga

Kalimat pengandaian pada kondisi ketiga merujuk pada masa lampau yang tidak mungkin diubah keadaannya ketika menyesalkannya saat sekarang karena hal tersebut memang sudah terjadi di masa lampau. Kita menggunakan kondisi ini untuk mengungkapkan rasa penyesalan yang sudah terlanjur terjadi atau telah dilakukan atau sesuatu yang seharusnya tidak terjadi atau tidak seharusnya dilakukan.

Misalnya dalam kalimat berikut ini.

If I had studied hard, I would have got a good score.
Jika saja (di waktu lampau itu) saya belajar giat, saya (sudah) mendapatkan nilai bagus.
(Keadaannya pada waktu itu saya mendapat nilai jelek dan saya menyesalkan karena tidak belajar giat)

If you had asked me, I would have helped you.
Jika saja (di waktu lampau itu) you meminta aku, aku (sudah) menolong kamu.
(Keadaannya pada waktu itu aku tidak menolong kamu dan aku menyayangkan kamu tidak memberitahu aku)

If you had listened to her, she wouldn't have left you.
Jika saja (di waktu lampau itu) kamu mendengarkan dia, dia tidak akan meninggalkan kamu.
(Keadaannya pada waktu itu dia telah meninggalkan kamu dan aku menyayangkan kamu tidak mendengarkannya)

If I hadn't been ill, I would have come to your birthday party.
Jika saja (di waktu lampau itu) aku tidak jatuh sakit, aku (sudah) datang ke pesta ulang tahunmu.
(Keadaannya pada waktu itu aku tidak datang ke pesta ulang tahun mu dan aku menyayangkan aku sedang sakit)

If I had known, I would have saved your cat.
Jika saja (di waktu lampau itu) aku tahu, aku sudah menyelamatkan kucing kamu.
(Keadaannya pada waktu itu aku tidak menyelamatkan kucing kamu)dan aku menyayangkan aku tidak mengetahuinya)


Catatan khusus

Selain ketiga bentuk di atas, ternyata masih ada bentuk kalimat pengandaian lainnya yaitu kondisi nol atau banyak orang menyebutnya If conditioanal type 0 (zero). Kalimat pengandaian ini digunakan untuk membicarakan fakta dan kebenarannya bersifat umum.

Pada kondisi ini, kalimatnya terdiri dari klausa anak ditulis dengan present tense, sedangkan klausa induk juga dituliskan dengan bentuk present tense.

Misalnya,

If water reaches 100 degrees, it boils.
Jika air mencapai temperatur 100 derajat, air (akan) mendidih.

If you touch fire, you get burned.
Jika kau menyentuh api, kamu (akan) terbakar.

Selain bentuk if clause (klausa anak) dan klausa induk bentuk penyataan, terdapat bentuk lainnya

Misalnya,

If you don't understand, please ask me a question.
Jika kamu tidak mengerti, silakan ajukan pertanyaan.
(Diikuti kalimat perintah)

If you meet someone you like very much, what are you going to do?
Jika kamu bertemu seseorang yang kamu sukai, apa yang akan kamu lakukan?
(Diikuti pertanyaan)

If he invited you, you really should go
Andaikan (saat ini) dia mengundang kamu, kamu sebaiknya datang.
(Diikuti kalimat dengan modal should)

Demikian catatan singkat saya mengenai kalimat pengandaian dalam bahasa Inggris atau yang disebut If conditional sentences. Terima kasih sudah meluangkan waktu sobat untuk sekedar mampir dan membaca artikel ini. Semoga menjawab rasa ingin tahu sobat.

Apabila sobat memiliki pertanyaan seputar kalimat pengandaan dalam bahasa Inggris, silakan ketikan dalam kolom komentar di bawah ini. Sampai berjumpa dengan artikel lainnya.

0 Response to "Kalimat Pengandaian Bahasa Inggris yang Sebaiknya Kamu Tahu"

Post a Comment

Silakan berkomentar yang santun dan sesuai topik. Hanya komentar yang memenuhi kebijakan yang akan ditampilkan. Baca selengkapnya di Kebijakan Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel