3 Hal Past Future Tense yang Perlu Kamu Tahu

Kata future secara harfiah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai masa depan. Seringkali, banyak dari kita berpandangan bahwa masa depan itu terjadi di waktu yang akan datang atau beberapa waktu ke depan dari waktu sekarang, tapi dalam kaitannya dengan tenses bahasa Inggris, masa depan dapat terjadi di masa lalu. Dalam hubungannya dengan tenses, ini dinamakan past future tense.

Lho, kok bisa seperti itu? Mungkin, kita menggaruk-garuk kepala kita sendiri mendengarkan penjelasan seperti ini. Sepertinya tidak mungkin terjadi. Apakah mungkin masa depan terjadi di waktu lampau?

Masa depan yang dimaksud disini adalah beberapa waktu ke depan dari suatu waktu di masa lalu. Sudah mengerti maksudnya, sobat? Kalau belum, silakan simak ilustrasi berikut.

Misalnya, saat ini sahabat kamu menanyakan pada kamu kenapa kamu tidak datang ke pesta ulang tahunnya tiga minggu lalu. Padahal satu bulan yang lalu kamu berjanji kamu akan datang. Kemudian sahabat kamu mengingatkan janjimu dengan mengatakan:

You said you would come to my birthday party.
Kamu bilang (waktu itu) kamu berjanji akan datang ke pesta ulang tahunku.

Kalimat di atas bermakna kegiatan dari You said (kamu bilang) telah dilakukan satu bulan lalu, tapi kegiatan you would come to my birthday party belum dilakukan pada waktu itu dan baru akan dilakukan satu minggu berikutnya. Satu minggu berikutnya dari waktu kegiatan: You said (kamu bilang) ini yang dinamakan masa depan yang terjadi di masa lalu.

Sudah dapat dimengerti, kan?

Sesuai konteks di atas, kita menggunakan kalimat past future tense untuk mengutarakan maksud yang merujuk pada beberapa waktu ke depan di masa lampau.

Dalam kalimat Present Future Tense, atau lebih dikenal simple future tense biasanya menggunakan penanda keterangan waktu seperti next year, next month, next week, tomorrow atau lainnya.

Sedangkan dalam kalimat past future tense, kita tidak menggunakan penanda waktu seperti tersebut di atas, tapi akan di dampingi oleh satu atau lebih klausa past tense.

Sebelum kita lanjutkan pembahasannya lebih dalam, mari kita menyegarkan kembali ingatan kita mengenai tenses.

Seperti yang sudah ditulis pada catatan saya sebelumnya, ketika kita berbicara mengenai tenses, itu artinya kita berbicara sesuatu yang bertalian erat dengan waktu.

Tenses, seperti yang telah saya kupas dalam Cara Sederhana Memahami Tenses Bahasa Inggris, adalah perubahan bentuk yang terjadi pada sebuah kata kerja (verb), atau kata kerja bantu (auxiliary verb) ataupun kata kerja bantu (modal verb) yang menyesuaikan dengan suatu waktu yang kita maksudkan kepada pembaca atau pendengar.

Ditilik dari namanya past future tense mempunyai makna penanda waktu yang merujuk pada waktu yang telah lalu atau masa lampau dan menunjukkan suatu kegiatan atau kejadian yang belum dilakukan atau terjadi.

Secara harfiah, past future tense terdiri dari tiga kata pembentuk. Tenses berarti penanda waktu (terlihat pada perubahan bentuk predikatnya) dan past berarti masa lalu. Sedangkan future adalah sebuah kegiatan atau peristiwa yang terjadi pada pada waktu yang akan datang atau masa depan.

Past Future tense
Past Future tense - langitbirukata.com

Dengan kata lain, ketika sobat berkata atapun menuliskan sebuah kalimat menggunakan past future tense, itu artinya kamu ingin memberitahukan pada pendengar atau pembaca kalau suatu kegiatan atau kejadian ujaran tersebut akan dilakukan atau terjadi beberapa waktu ke depan di masa lalu.

Meskipun past future tense merujuk pada suatu kegiatan atau kejadian yang akan dilakukan atau akan terjadi di masa silam, kalau dilihat dari penggunaannya, tenses ini ternyata tidak hanya menunjukkan pada waktu yang akan datang di waktu lalu, tapi juga terdapat fungsi dan kegunaan lainnya.

Sekedar hafal dengan penulisan atau sering disebut rumus Past Future tense tidak membuat kita dapat memahami tense ini secara keseluruhan, apalagi kalau kita harus menggunakannya dalam kalimat bahasa Inggris. Untuk itu, agar mengerti tense yang satu ini secara komprehensif, seyogyanya kita melihat 3 dimensi dari sebuah Past Future Tense:

1. Bentuk
2. Penggunaan
3. Makna


1. Bentuk (Form)

Kita bisa mengetahui dan mengidentifikasi past future tense dari sebuah kalimat dengan mencermati bentuk(form) penulisan pola kalimat tersebut. Bentuk (form) dari kalimat past future tense bisa diamati dari predikat dari kalimat tersebut.

Ciri-ciri utama, dan paling umum, dari dari sebuah kalimat dengan past future tense adalah kita mendapati kata would dalam kalimat tersebut. Dengan kata lain, apabila kita menemukan kata would dalam sebuah kalimat, maka kita bisa mengatakan kalau kalimat tersebut berbentuk past future tense. Namun, dalam situasi tertentu penggunaan would tidak selalu menunjuk pada tense ini.

Selain dari yang disebutkan sebelumnya, penulisan bentuk kata setelah kata would bergantung dari jenis predikatnya. Apakah predikatnya dalam bentuk kata kerja, atau bukan kata kerja? Karena jenis predikat ini akan menentukan bagaimana bentuk kita nantinya akan menuliskan dalam sebuah kalimat past future tense.

Berikut catataan mengenai penulisan kalimat past future tense dikupas berdasarkan predikatnya:

Kata kerja
Bukan kata kerja


Kita awali catatan ini dengan mengupas kalimat past future dengan predikat kata kerja.

Predikat Kata Kerja

Jika kata would diikuti kata kerja seperti, eat, drink, read, come, think, understand dan kata kerja lainnya,

Hal-hal tersebut di bawah ini tidak boleh dilakukan.

Jangan menambahkan was, atau were.
Misalnya, I was would send the package.
    
Jangan menambahkan akhiran -ing setelah kata kerja.
Misalnya, I would sending the package.

Jangan menambahkan awalan -to pada kata kerja.
Misalnya, I would to send the package.

Jangan menambahkan akhiran -s atau -es pada kata kerja.
Misalnya, I  would sends the package. 


Berikutnya kita akan mengupas bagaimana bentuk kalimat past future tense berdasarkan:

Kalimat positif
Kalimat negatif
Pertanyaan interogatif

Seperti yang telah disinggunng sebelumnya, semua subjek dalam kalimat past future tense ditandai dengan adanya kata would baik itu dalam kalimat positif, negatif atau interogatif. Kita akan menelusuri ke tiga jenis kalimat tersebut sebagai berikut:


Kalimat Positif

Apabila kalimatnya merupakan kalimat aktif dan positif  (+) past future tense dan setelah kata would predikatnya kata kerja, jangan menambahkan awalan atau akhiran apapun pada kata kerja tersebut.
Lebih jelas, mari kita lihat tabel berikut ini
I
would
send
the package.
You
would
send
the package.
They
would
send
the package.
We
would
send
the package.
She
would
send
the package.
He
would
send
the package.
It
would
send
the package.

Apabila kalimat tersebut berbentuk kalimat pasif, tambahkan kata be dan kata kerja yang  berbentuk past participle atau lebih dikenal orang kata kerja bentuk ke 3. setelah kata would
Lebih jelas, lihat tabel berikut ini
The package
would be
sent
by me.
The package
would be
sent
by you.
The package
would be
sent
by them.
The package
would be
sent
by us.
The package
would be
sent
by her.
The package
would be
sent
by him.
The package
would be
sent
by it.
Catatan: pada kalimat pasif kebanyakan (by me, by you, by them atau by us)/ dilakukan oleh siapa tidak dituliskan karena informasi ini tidak begitu signifikan atau tidak di anggap informasi penting.


Kalimat Negatif

Apabila kalimatnya merupakan kalimat aktif dan negatif (-) past future tense dan setelah kata would predikatnya kata kerja, tambahkan kata not setelah kata would.
Lebih jelah, lihat tabel dibawah ini.
I
would not
send
the package.
You
would not
send
the package.
They
would not
send
the package.
We
would not
send
the package.
She
would not
send
the package.
He
would not
send
the package.
It
would not
send
the package.

Apabila kalimat tersebut berbentuk kalimat pasifdan negatif (-)tambahkan kata not setelah kata would  atau sebelum kata be dan kata kerja bentuk past participle atau lebih dikenal orang kata kerja bentuk ke 3.Lebih jelas, lihat tabel berikut ini
The package
would not be
sent
by me.
The package
would not be
sent
by you.
The package
would not be
sent
by them.
The package
would not be
sent
by us.
The package
would not be
sent
by her.
The package
would not be
sent
by him.
The package
would not be
sent
by it.



Pertanyaan Interogatif

Pertanyaan Interogatif selalu diawali dengan kata would. Apabila pertanyaannya berbentuk kalimat aktif, setelah kata would diikuti dengan subjek, kemudian kata kerja.

Cara mudahnya, kita mengambil dari bentuk kalimat aktif dan positif . Lalu, kita cukup menukarkan posisi subjek dan would. Misalnya kalimat positifnya; She would send the package. Kita menukarkan posisi she dan would menjadi would dan she.  Untuk lebih jelas, kita lihat tabel pertanyaan interogatif bentuk aktif di bawah ini.
Would
I
send
the package?
Would
you
send
the package?
Would
they
send
the package?
Would
we
send
the package?
Would
she
send
the package?
Would
he
send
the package?
Would
it
send
the package?

Apabila pertanyaannya berbentuk pasif, pertama kita tuliskan kata would untuk mengawali pertanyaan kemudian diikuti subjek dan kata kerjanya. Lebih jelasnya, lihat tabel berikut.
Would
the package
be sent
by me?
Would
the package
be sent
by you?
Would
the package
be sent
by them?
Would
the package
be sent
by us?
Would
the package
be sent
by her?
Would
the package
be sent
by him?
Would
the package
be sent
by it?


Predikat Bukan Kata Kerja

Apabila setelah predikat adalah bukan kata kerja seperti, at home, a student, hungry, from, married, confused, interesting dan lainnya., maka setelah kata would tambahkan kata be yang berfungsi sebagai predikatnya.


Kalimat Positif

Apabila kalimatnya merupakan kalimat positif  (+) past future tense dan setelah kata would predikatnya bukan kata kerja. maka setelah kata would, kita menambahkan be sebagai predikat dari kalimat positif tersebut.
Lebih jelas, lihat tabel berikut ini
I
would
be
at home.
You
would
be
at home.
They
would
be
at home.
We
would
be
at home.
She
would
be
at home.
He
would
be
at home.
It
would
be
at home.

Kalimat Negatif

Apabila kalimatnya merupakan kalimat negatif (-) past future tense dan setelah kata would predikatnya bukan kata kerja, tambahkan kata not setelah kata would.
Lebih jelah, lihat tabel dibawah ini.
I
would not
be
at home.
You
would not
be
at home.
They
would not
be
at home.
We
would not
be
at home.
She
would not
be
at home.
He
would not
be
at home.
It
would not
be
at home.

Pertanyaan Interogatif

Pertanyaan Interogatif selalu diawali dengan kata would. Apabila pertanyaannya berbentuk kalimat dan predikatnya bukan kata kerja, setelah kata would diikuti dengan subjek, kemudian diikuti kata be.

Cara mudahnya, kita mengambil dari bentuk kalimat aktif. Lalu, kita cukup menukarkan posisi subjek dan would . Misalnya kalimat positifnya; She would send the package. Kita menukarkan posisi she dan would menjadi would dan she.  Untuk lebih jelas, lihat tabel pertanyaan interogatif bentuk aktif di bawah ini.
Would
I
be
at home?
Would
you
be
at home?
Would
they
be
at home?
Would
we
be
at home?
Would
she
be
at home?
Would
he
be
at home?
Would
it
be
at home?


2. Penggunaan (use)


Kapan waktu dan situasi seperti apa kita bisa menggunakan past future tense dalam ujaran mapun tulisan?

Meskipun sebelumnya saya mengatakan past future tense merujuk pada waktu masa yang akan datang di waktu silam, penggunaan past future tense tidak hanya bicara tentang waktu di masa lalu, tapi juga digunakan pada beberapa situasi lainnya.

Sebenarnya penggunaan tense ini tidak jauh berbeda dengan present future tense. Perbedaan yang mendasar yaitu sebuah kalimat present future tense dilihat dari perspektif present, atau saat ini, sedangkan kalimat past future tense dipandang dari perspektif past, atau masa lalu.

Beberapa penggunaan past future tense diantaranya seperti terlihat pada beberapa situasi dibawah ini:



1. Kesediaan atau Kerelaan 

Ketika di waktu lalu, seseorang meminta bantuan atau memohon sesuatu dari kita, maka respon kita akan terbagi dua kemungkinan. Pertama, kita akan menyanggupinya dengan bersedia atau rela melakukannya. Kemungkinan kedua, kita akan menolaknya karena tidak rela atau bersedia melakukannya. Untuk menggungkapkan bersedia atau tidak yang merujuk masa lampau, kita menggunakan kata would dalam kalimat past future tense dan biasanya didampingi klausa past tense yang berfungsi sebagai penanda waktu masa lampau

Contoh penggunaanya dalam kalimat berikut ini.

I told you I would marry you.

When you looked cold, I said I  would close the window.

I said to you I would do what you wanted.

I would help you with your school project.

I would not forgive him whatever his excuses.


Senada dengan di atas, berikutnya, kesedian atau kerelaan kita ketika melakukan sesuatu untuk orang lain biasanya lantaran ada sebuah permintaan atau permohonan dari orang tersebut. Berikut kita lihat catatannya.


2. Permintaan atau Permohonan

Tentunya, kita tidak selalu bisa melakukan segala hal seorang sendiri. Di saat inilah kita membutuhkan bantuan orang lain dengan memintanya atau memohon orang tersebut untuk melaksanakan apa yang kita perlukan atau mohon. Untuk menggungkapkan permintaan atau permohonan, kita menggunakan kata would dalam bentuk pertanyaan dengan past future tense. Meskipun bentuk penulisan would merupakan bentuk past, namun dalam konteks ini merujuk pada masa sekarang.


Contoh penggunaanya dalam kalimat berikut ini.

Would you marry me?

Would you do me a favor?

Would you pick up the phone?

Would you shut the door, please?

Would you make me some sandwiches?

Would you accompany me to come to the party?


Selain yang telah dibahas di atas, kita dapat menggunakan tenses ini untuk mengutarakan janji, berikut catatannya.


3. Janji atau Tawaran

Tatkala seseorang tampaknya membutuhkan bantuan kita atau bahkan diri kita sendiri, kita mungkin akan menjanjikan sesuatu atau menawarkan bantuan kepada orang tersebut. Untuk mengutarakan permintaan atau permohonan yang merujuk masa lalu, kita menggunakan kata would untuk mengutarakan janji atau tawaran dalam kalimat past future tense.


Contoh penggunaanya dalam kalimat berikut ini.

I promised I would be there.

I had a promise I would never forget about you.

I promised you that I would be careful.

I told you that I would give you a ring as soon as I arrived.

I offered you that I would get you something to drink.

I would give a discount if you buy two items.

My brother told me he would help with the design.


4. Prakiraan atau Prediksi

Ketika kita mengira-ngira atau memprediksi apa yang mungkin terjadi di beberapa waktu ke depan. Namun, masih dalam kurun waktu masa lalu. Kita dapat menggunakan kata would atau be going to untuk mengutarakan prediksi atau prakiraan apa yang akan terjadi atau akan dilakukan beberapa waktu ke depan di waktu yang lalu.

Contoh penggunaanya dalam kalimat berikut ini.

He thought It would rain on the following day.

He told me  (that) our lunch would be 15 minutes late.

I knew you would enjoy your vacation.

I didn't think your brother would come to night.

I predicted that the next exam would be more difficult than the previous one.

I supposed the conservative would win the next election.


5. Tak Mungkin Terjadi

Yangt terakhir, seperti yang telah saya jelaskan tentang bentuk penulisan Kalimat Pengandaian, pada kondisi ke kedua (atau If conditional type two), ketika kita berangan-angan atau mengkhayalkan melakukan sesuatu atau memimpikan sesuatu terjadi yang bisa kita katakan berlawanan dengan kenyataan saat ini. Karena hanya imaginasi atau khayalan yang ada dipikiran, maka hal ini tidak mungkin terjadi. Pada konteks ini, kita menggunakan Past Tense, berdampingan dengan Past Future Tense untuk mengungkapkan angan-angan, imaginasi atau khayalan kita dengan suatu syarat tertentu. Meskipun dikatakan bentuk past tense merujuk masa lalu, tapi pada konteks ini sebenarnya merujuk pada masa sekarang.

Contoh penggunaanya dalam kalimat berikut ini.

If I had lots of monye, I would buy my parents a big house.

If I were not occupied, I would be there.

If I got a scholarship, I would go to a univeristy.

If Andy didn't show up, I would be very angry.

If I had something to ask, I would ask you a question.

3. Arti atau makna (meaning)

Sebuah tenses dalam kalimat bahasa Inggris tidak hanya terdiri dari susunan kata yang membentuk suatu tenses, tapi di dalam susunan kata tersebut juga memiliki arti dan makna.

Lantas, bagaimana arti dan makna dari sebuah kalimat dengan tenses past future tense?

Makna sebuah kalimat past future tense mengikuti situasi atau penggunaan kalimat tersebut.

Seperti yang diketahui banyak orang, kata would biasanya diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan kata 'akan'. Namun, dalam kata would, menyiratkan makna yang sejalan dengan situasi penggunaannya dalam kalimat.

Beberapa arti serta makna dari kalimat past future tense berdasarkan situasi seperti dijelaskan dibawah ini:


1. Bersedia atau Rela 

Pada bagian pertama, penggunaan past future tense disebutkan bahwa untuk menggungkapkan bersedia atau tidak, kita menggunakan kata would dalam kalimat tersebut. Kata would pada situasi ini dapat artikan 'bersedia' atau 'rela'.

Contoh arti dan makna seperti dalam beberapa kalimat berikut ini.

I told you I would marry you.
Aku berkata pada mu (waktu itu)  Aku bersedia menikahi kamu.

When you looked cold, I said I  would close the window.
Ketika Kamu kelihatannya sakit (waktu itu) aku berkata aku akan menutup jendelanya.

I said to you I would do what you wanted. 
Aku katakan pada mu Aku rela melakukan apa yang kamu inginkan.

I would help you with your school project.
Aku bersedia membantu proyek sekolah mu.

I would not forgive him whatever his excuses.
Aku takkan rela memafaafkan dia apa pun alasannya.

Senada dengan di atas, berikutnya, kesedian atau kerelaan kita ketika melakukan sesuatu untuk orang lain biasanya lantaran ada sebuah permintaan atau permohonan dari orang tersebut. Berikut kita lihat catatannya.

2. Sudikah atau bersediakah

Pada bagian berikutnya, penggunaan past future tense dikatakan bahwa, kita menggunakan kata would dalam kalimat tersebut untuk menggungkapkan permintaan atau permohonan dengan cara yang sopan dibandingkan dengan kata will. Meskipun bentuk penulisan kata would merupakan bentuk past, kalimat ini sebenarnya merujuk pada masa sekarang. Kata would pada situasi ini dapat kita artikan 'sudikah' atau 'bersediakah'.

Contoh arti dan makna seperti dalam beberapa kalimat berikut ini.

Would you marry me?
Sudikah kamu menikah dengan ku?

Would you do me a favor?
Bersediakah kamu membantu aku?

Would you pick up the phone?
Bersediakah kamu mengangkat teleponnya?

Would you shut the door, please?
Bersediakah kamu menutup pintunya?

Would you make me some sandwiches?
Sudikah kamu membuatkan ku roti lapis?

Would you accompany me to come to the party?
Bersediakan kamu menemaniku datang ke pesta?

Selain yang telah dibahas di atas, kita dapat menggunakan tenses ini untuk mengutarakan janji, berikut catatannya.


3. Berjanji atau Menawarkan 

Pada bagian selanjutnya, penggunaan past future tense dikatakan bahwa, kita menggunakan kata would dalam kalimat past future tense. untuk menggungkapkan janji atau tawaran. Kata would pada situasi ini dapat bermakna 'berjanji' atau 'menawarkan'.

Contoh arti dan makna seperti dalam beberapa kalimat berikut ini.

I promised I would be there.
Aku berjanji (waktu lalu) aku akan ke sana.

I had a promise I would never forget about you.
Aku berjanji  (waktu itu) aku takkan melupakan mu.

I promised you that I would be careful. 
Aku berjanji pada mu (waktu itu) aku akan berhati-hati.

I told you that I would give you a ring as soon as I arrived.
Aku memberitahu kamu (waktu itu) aku berjanji akan menelpon mu begitu aku tiba.

I offered you that I would get you something to drink.
Aku menawarkan kamu (waktu itu) aku akan mengambilkan minuman untuk mu.

I would give a discount if you buy two items.
Aku tawarkan potongan harga jika kamu membeli dua barang.

My brother told me he would help with the design.
Kakakku berkata pada ku kalau dia menawarkan diri akan membantu membuat desainnya.


4. Prakiraan atau Prediksi

Pada bagian terakhir, penggunaan past future tense dikatakan bahwa, kita menggunakan kata would dalam kalimat past future tense untuk menggungkapkan prakiraan atau prediksi beberapa waktu ke depan. Kata would pada situasi ini dapat bermakna 'sepertinya' atau 'kemungkinan'.

Contoh arti dan makna seperti dalam beberapa kalimat berikut ini.

He thought It would rain on the following day.
Dia berpikir (waktu silam) keesokan hari sepertinya akan turun hujan.

He told me  (that) our lunch would be 15 minutes late.
Dia memberitahu aku kalau makan siang kita sepertinya akan terlambat 15 menit.

I knew you would enjoy your vacation.
Ku tahu (waktu itu) kamu akan menikmati liburan mu.

I didn't think your brother would come to night.
Ku pikir (waktu itu) saudara mu kemungkinan tidak akan datang malam ini.

I predicted that the next exam would be more difficult than the previous one.
Aku memperkirakan  (waktu itu) ujian berikutnya kemungkinan akan lebih sulit dari pada sebelumnya.

I supposed the conservative would win the next election.
Ku duga (waktu itu) kelompok konservatif kemungkinan akan memenangkan pemilihan berikutnya.


5. Mungkin Tidak

Melanjutkan dari sebelumnya, penggunaan past future tense dikatakan bahwa, kita menggunakan kata would dalam kalimat pengandaian kondisi  kedua atau if conditional type 2 untuk menggungkapkan sesuatu mungkin terjadi ataupun sebaliknya. Kata would pada situasi ini dapat bermakna 'akan' atau 'kemungkinan akan'.

Contoh arti dan makna seperti dalam beberapa kalimat berikut ini.

If I had lots of money, I would buy my parents a big house.
Jika aku mempunyai uang banyak, aku akan membelikan orang tua ku rumah.

If I were not occupied, I would be there.
Jika aku tidak sibuk, aku akan kesana.

If I got a scholarship, I would go to a university.
Jika aku memperoleh beasiswa, aku akan kuliah di universitas.

If Andy didn't show up, I would be very angry.
Jika Andy tidak muncul, aku akan marah besar.

If I had something to ask, I would ask you a question.
Jika aku punya sesuatu untuk ditanyakan, aku akan mengajukan pertanyaan.


Demikianlah catatan singkat mengenai 3 hal bagaimana cara mengenal past future tense. Apabila sobat masih memiliki pertanyaan seputar past future tense ajukan dan tuliskan pertanyaan kamu di kolom komentar di bawah.

Terima kasih sudah meluangkan waktu membaca artikel ini. Semoga artikel ini dapat menjawab rasa ingin tahu sobat. Sampai bersua kembali dengan artikel-artikel lainnya.

0 Response to "3 Hal Past Future Tense yang Perlu Kamu Tahu"

Post a Comment

Silakan berkomentar yang santun dan sesuai topik. Hanya komentar yang memenuhi kebijakan yang akan ditampilkan. Baca selengkapnya di Kebijakan Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel