Kenapa Kata Bahasa Inggris Tidak Diucapkan Seperti Ejaan atau Penulisannya?

Cukup banyak, para pemula pembelajar bahasa Inggris mengeluhkan sukarnya pengucapan kata-kata bahasa Inggris, yang kalau dibaca atau dilafalkan berbeda atau bahkan sama sekali berbeda dengan penulisan atau ejaan kata-katanya.

Tidak jarang, kita berusaha untuk mencari tahu dan menanyakan kenapa kata-kata bahasa Inggris tidak sama seperti kata-kata bahasa Indonesia, yang mudah dilafalkan.

Dan, jawaban yang biasanya kita dengar adalah "ya, memang begitu, ya", atau mungkin, "memang dari sananya sudah begitu".

Tapi, kalau sobat belum puas dengan jawaban tersebut, mungkin catatan yang saya tuliskan di bawah ini bisa menjawabnya.

Jawaban singkatnya, kenapa kata-kata bahasa Inggris berbeda pengucapannya dari penulisan kata-kata tersebut adalah karena kata-kata bahasa Inggris bukanlah representatif dari fonetik, yang diwujudkan dalam Simbol Fonetik.


Apa itu fonetik?

Fonetik atau fonetika adalah bagian ilmu dalam linguistik yang mempelajari bunyi bahasa yang diproduksi oleh manusia tanpa memandang fungsi bunyi itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa.

Bunyi-bunyi bahasa dari beragam bahasa di seluruh penjuru dunia, termasuk bahasa Indonesia, ditranskripsikan dalam bentuk simbol bunyi yang disebut International Phonetic Alphabet atau disingkat IPA.

Ringkasnya, kata-kata bahasa Inggris bukanlah perwujudan dari bunyi kata-kata tersebut. Dengan kata lain, tulisan huruf-huruf pada kata-kata bahasa Inggris tidak mewakili bunyi kata-kata tersebut.

Namun, lebih dari itu, apabila kita menggali lebih dalam, dibalik perbedaan antara pengucapan dan penulisan kata-kata bahasa Inggris lantaran terdapat kisah sejarah yang melatar belakanginya.


Kenapa kata bahasa Inggris diucapkan berbeda
Kenapa kata bahasa Inggris diucapkan berbeda - langitbirukata.com


Berikut catatan saya mengenai kenapa pengucapan kata-kata bahasa Inggris berbeda dengan tulisan kata-katanya.


Perubahan Cara Pengucapan

Sebelum era mesin percetakan, banyak perbedaan dalam pengejaan kata-kata bahasa Inggris di kalangan penutur bahasa Inggris kala itu. Pada waktu itu, kata seperti beauty dituliskan seperti: bealte, buute, beuaute, bewtee, bewte, beaute, beaultye. Banyak orang pada kala itu menggunakan cara mereka sendiri untuk menyesuaikan antara cara pengejaan kata-kata bahasa Inggris dengan cara pengucapan kata-kata tersebut yang sedang mengalami perubahan besar.

Tapi setelah mesin percetakan masuk ke negara Inggris pada akhir tahun 1400an, penulisan kata-kata bahasa Inggris tersebar secara meluas dan mulailah terbentuk standarisasi pengejaan atau penulisan kata-kata bahasa Inggris. Di saat yang bersamaan pula terjadinya perubahan besar cara pengucapan kata-kata bahasa Inggris. Lambat laun, bahasa Inggris pertengahan (middle English) berangsur berubah menjadi bahasa Inggris moderen (modern English).

Ketika masa ini berakhir, orang-orang pada waktu itu tidak lagi melafalkan bunyi huruf tertentu, misalnya, huruf k tidak dilafalkan pada kata knee, know; huruf w tidak diucapkan pada kata write, wrong; serta huruf b pada kata bombcomb, lamb. Mereka juga berhenti mengucapkan suara belakang tenggorokan yang dieja dengan dua huruf gh seperti kata night, light, right, thought, dan eight. Ketika perubahan bunyi tersebut tersebar luas, ejaan atau penulisan kata-kata tersebut terbentuk.

Selain itu, terjadinya perubahan besar pada sistem huruf vokal. Perubahan ini dikenal dengan sebutan Great Vowel Shift atau perubahan besar pada huruf vokal. Setelah perubahan tersebut usai, hal ini menyebabkan terbentuknya sistem penulisan yang mengadopsi gabungan antara sistem ejaan lama dan sistem ejaan baru.

Alhasil, ejaan dua huruf vokal mewakili pengucapan satu bunyi huruf vokal, misalnya dua huruf ea pada kata wear diucapkan satu huruf dan terdengar /wer/, dua huruf ea pada kata bread diucapkan satu huruf dan terdengar /bred/. ataupun satu huruf vokal mewakili dua bunyi huruf vokal, misalnya huruf o pada kata go dilafalkan eu sehingga terdengar /geu/. atau huruf o pada kata so dilafalkan eu sehingga terdengar /seu/


Pendudukan Bangsa Norman

Ketika bangsa Norman, di negara Perancis, menduduki negara Inggris selama beberapa abad. Dalam kurun waktu tersebut, meskipun pada kala itu bahasa yang banyak digunakan kalangan umum adalah bahasa Inggris, bahasa perancis digunakan di banyak universitas dan pengadilan sehingga sedikit banyak meninggalkan jejak pada perbendaharaan kosakata bahasa Inggris kala itu.

Cukup banyak kosakata bahasa Perancis pada masa itu yang diadaptasikan ke dalam bahasa Inggris baik itu cara pengucapan ataupun cara penulisannya, misalnya, attend, blame, enchant, flower, farm, join, lesson, minister, proof dan kata lainnya. Selain itu ada pula kata-kata yang tetap dipertahankan bentuk ejaannya seperti kata people, jeopardy, muscle, marriage, autumn dan lainnya.


Kesukaan Berbau Bahasa Latin dan Yunani

Pada abad ke 16 hingga 17, kegemaran akan artifak dan berbau antik menyebabkan banyak penulis buku terkemuka pada masa itu mengenalkan ejaan kata-kata bahasa Inggris berdasarkan bahasa Latin dan Yunani walaupun kata-kata ini tidak pernah diucapkan menurut ejaan kata-kata tersebut.

Mereka, orang-orang Inggris, berpikir kalau penulisan kata-kata yang ejaan seperti pada bahasa Latin dan Yunani terlihat lebih berpendidikan ataupun terkesan berkelas dan klasik seperti kata February (mengikuti bahasa Latinnya Februarius) dibandingkan apabila dituliskan Feverere, dan kata receipt (mengikuti bahasa Latinnya receptum) dari pada dituliskan receyt. Hal inilah yang menjelaskan bagaimana huruf b bisa ada pada kata debt dan doubt, huruf l ada pada kata salmon dan solder.

Terkadang pengejaan kata yang mengikuti bahasa Latin meninggalkan huruf-huruf yang sebenarnya tidak memiliki alasan untuk dituliskan pada kata-kata bahasa Inggris tersebut walaupun secara latar belakang asal kata tidak mempunyai keterikatan sama sekali, kenapa bisa dituliskan dalam kata-kata bahasa Inggris.

Misalnya, huruf s pada kata island, yang berarti pulau, sebenarnya tidak memiliki alasan apa-apa kenapa huruf s tersebut disisipkan pada kata ini. Kata island sebenarnya berasal dari bahasa Inggris kuno, yang dulunya penulisannya seperti illond, ylonde, ataupun ilande hingga suatu ketika beberapa orang penulis menyisipkan huruf s yang meniru dari kata bahasa latinnya, insulaand. Dan, akhirnya menyebabkan kata ini menjadi lebih sulit dibaca.

Beberapa kalangan sarjanawan dan kalangan intelektual bahkan membuat kata-kata bahasa Inggris lebih sukar dibaca dengan menuliskannya mengikuti seperti gaya ejaan bahasa Yunani, misalnya, kata-kata yang dulunya penulisannya adalah asma, diaria, dan fleme menjadi asthma, diarrhea, dan phlegm. Kata-kata ini jadi lebih terkesan keren dan klasik, benarkan, sobat?


Mempertahankan Ejaan Kata Pinjaman

Seperti diutarakan sebelumnya, kata-kata bahasa Inggris memperoleh banyak kata-kata bahasa Perancis setelah pendudukan mereka di tahun 1066. Selang 700 tahun kemudian, orang-orang Inggris masih menyerap banyak kata dari bahasa Perancis. Penulisan atau ejaan kata-kata tersebut tetap dipertahankan, tapi orang-orang Inggris mengucapkan kata-kata tersebut dengan cara dan gaya mereka sendiri.

Alhasil, kita dapat menemukan kata-kata Inggris yang diserap dari kata-kata bahasa perancis seperti bouillon, casserole, protégé, ballet, bouquet, boutique, silhouette, etiquette, faux pas, champagne, dan hors d'oeuvres.

Tentu saja, kata-kata bahasa Inggris tidak meminjam hanya dari kata-kata bahasa perancis, tapi juga beberapa bahasa lainnya.


Demikianlah catatan singkat mengenai beberapa penyebab kenapa kata-kata bahasa Inggris dituturkan tidak sama dengan ejaan kata-kata tersebut.

Semoga kiranya catatan ini memuaskan rasa ingin tahu sobat. Terima kasih sudah meluangkan waktu membaca artikel ini. Sampai berjumpa kembali dengan artikel lainnya.


Referensi:

http://mentalfloss.com/article/13076/(Accessed 2017-08-17)
https://www.quora.com/ (Accessed 2017-08-17)

1 Response to "Kenapa Kata Bahasa Inggris Tidak Diucapkan Seperti Ejaan atau Penulisannya?"

  1. Terimakasih, akhirnya rasa penasaran saya terjawab. 👍😁

    ReplyDelete
Silakan berkomentar yang santun dan sesuai topik. Hanya komentar yang memenuhi kebijakan yang akan ditampilkan. Baca selengkapnya di Kebijakan Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel